Cari Blog Ini

kemudahan menjadikan diri kita rentan untuk menjadi kuat

Filsafat Bahasa


M. Nahdiar Ari Zahaq
102144030/SB

Isyarat adalah ibu pembentuk bahasa

            Manusia purba zaman dahulu tidak mempunyai bahasa, mereka hanya bisa menggunakan isyarat untuk berkomunikasi satu dengan yang lainnya. Bisa di buktikan bahwa manusia purba mempunyai rahang yang lebih besar dari pada rahang manusia zaman sekarang. Karena mempunyai rahang yang bisa dikatakan besar dan kuat, manusia purba lebih mengutamakan untuk mengunyah sesuatu. Maka dari itu manusia purba hanya berkomunikasi dengan isyarat saja. Kemungkinan contoh dari isyarat yang digunakan oleh manusia purba yaitu menggerakkan rahangnya ke atas dan ke bawah untuk menunjukkan bahwa dia sedang lapar atau ingin makan.
            Pada manusia zaman sekarang (modern), manusia yang baru dilahirkan (bayi) jika sedang lapar ia akan menangis. Tentu saja, bayi yang baru dilahirkan tidak akan bisa biacara atau berkomunikasi dengan ibunya dengan baik, ia hanya bisa menangis. Menangis bisa dikatakan suatu isyarat karena dari menangis itu, ibu dari bayi itu tahu bahwa bayinya sedang galau dan bertanya-tanya apa sebenarnya yang di inginkan olah sang bayi. Setelah tumbuh besar, barulah bayi bisa diajarkan bicara. Bagaimana caranya meminta makan dan lain sebagainya. Seseorang yang telah tumbuh dewasa jika tidak diberi kelebihan dalam hal berbicara (tunawicara), orang itu akan selalu mengunakan isyaratnya agar orang lain mengetahui apa yang di inginkan atau yang dimaksud.
            Pilihan lain adalah jika bertemunya dua orang yang saling berhadapan dan ingin berkomunikasi, orang itu akan menggunakan isyaratnya, lalu dari isyarat tersebut mereka berfikir untuk menggunakan mulut dan suaranya untuk berbicara. Setelah itu tejadilah suatu kesepakatan untuk menggunakan suatu bahasa-bahasa yang disetujui dan dipahami bahwa satu macam bunyi atau suara dari mulut adalah bahasa, contoh jika dua orang atau lebih menyetujui bahwa kata “aku” adalah “dirinya”, atau seseorang menggunakan “telunjuknya” lalu mengarahkan ke dirinya untuk memberitahu bahwa “ini aku”, itulah bisa disebut “asal mula bahasa”.


0 komentar:

my muSic

Muse - Hysteria...

this me!!!

this me!!!

Daftar Blog Saya

hiduplah untuk mencari sesuatu yg dapat membuat kamu bangga menjadi dirimu sendiri bukan sebagai orang lain

Waktu kita

Arsip Blog

Penikmat

See me